Tabunggas terdiri dari satu tabung gas oksigen dan satu tabung gas asetilin. Tabung gas asetilin berisi gas yang dimampatkan dengan volume 40 liter dan tekanan hingga 15 bar. Tabung gas oksigen sendiri dapat diisi dengan gas sebanyak 74,5 m3 dengan kadar oksigen murni 99,5% dan tekanannya sebesar 151 bar.
LAS OKSI ASETELIN. Pengertian Las Oksi-Asetilin Las Oksi asetilin adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam proses las gas ini, gas yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen O2 dan gas lain sebagai gas bahan bakar fuel gas. Gas bahan bakar yang paling popular dan paling banyak digunakan dibengkel-bengkel adalah gas Asetilen dari kata “acetylene”, dan memiliki rumus kimia C2H2 . Gas ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain. Kelebihan yang dimiliki gas Asetilen antara lain, menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen. 2. Bahan Bakar Gas Asetilin C2H2 Asetilena Nama sistematis etuna adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada alkuna, dengan rumus C2H2. Asetilena merupakan alkuna yang paling sederhana, karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen. Pada asetilena, kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap tiga, dan masing-masing atom karbon memiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma. Hal ini menyebabkan keempat atom pada asetilena terletak pada satu garis lurus, dengan sudut C-C-H sebesar 180°. Propan Propana adalah senyawa alkana tiga karbon C3H8 yang berwujud gas dalam keadaan normal, tapi dapat dikompresi menjadi cairan yang mudah dipindahkan dalam kontainer yang tidak mahal. Senyawa ini diturunkan dari produk petroleum lain pada pemrosesan minyak bumi atau gas alam. Propana umumnya digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin, barbeque pemanggang, dan di rumah-rumah. 3. Peralatan Las Oksi Asetilin Tabung Gas Tabung gas berfungsi untuk menampung gas atau gas cair dalam kondisi bertekanan. Umumnya tabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini sudah banyak tabung-tabung gas yang terbuat dari paduan Alumunium. Tabung gas tersedia dalam bentuk beragam mulai berukuran kecil hingga besar. Ukuran tabung ini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang ditampung. Untuk membedakan tabung gas apakah didalamnya berisi gas Oksigen, Asetilen atau gas lainya dapat dilihat dari kode warna yang ada pada tabung itu. Katup Tabung Sedang pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka digunakan katup. Katup ini ditempatkan tepat dibagian atas dari tabung. Pada tabung gas Oksigen, katup biasanya dibuat dari material Kuningan, sedangkan untuk tabung gas Asetilen, katup ini terbuat dari material Baja. Regulator Regulator atau lebih tepat dikatakan Katup Penutun Tekan, dipasang pada katub tabung dengan tujuan untuk tekann mengurangi atau menurunkan hingga mencapai tekana kerja torch. Regulator ini juga berperan untuk mempertahankan besarnya tekanan kerja selama proses pengelasan atau pemotongan. Bahkan jika tekanan dalam tabung menurun, tekana kerja harus dipertahankan tetap oleh regulator. Pada regulator terdapat bagian-bagian seperti saluran masuk, katup pengaturan tekan kerja, katup pengaman, alat pengukuran tekanan tabung, alat pengukuran tekanan kerja dan katup pengatur keluar gas menuju selang. Selang gas Untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menuju torch digunakan selang gas. Untuk memenuhi persyaratan keamanan, selang harus mampu menahan tekan kerja dan tidak mudah bocor. Dalam pemakaiannya, selang dibedakan berdasarkan jenis gas yang dialirkan. Untuk memudahkan bagimana membedakan selang Oksigen dan selang Asetilen mak cukup memperhatikan kode warna pada selang. Berikut ini diperlihatkan table yang berisi informasi tentang perbedaan warna untuk membedakan jenis gas yang mengalir dalam selang. Torch Pembakar Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnya diteruskan oleh torch, tercampur didalamnya dan akhirnya pada ujuang nosel terbentuk nyala api. Dari keterangan diatas, toch memiliki dua fungsi yaitu • Sebagai pencampur gas oksigen dan gas bahan bakar. • Sebagai pembentuk nyala api diujung nosel. Torch dapat dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut klasifikasi berikut ini Menurut cara/jalannya gas masuk keruang pencampur. Dibedakan atas • Injector⎫ torch tekanan rendah Pada torch jenis ini, tekanan gas bahan bakar selalu dibuat lebih rendah dari tekanan gas oksigen. • Equal pressure torch torch⎫ bertekanan sama Pada torch ini, tekanan gas oksigen dan tekanan gas bahan bakar pada sisi saluran masuk sama pencampuran kedua gas dalam ruang pencampur berlangsung dalam tekanan yang sama. Menurut ukuran dan berat. Dibedakan atas • Toch normal • Torch ringan/kecil Menurut jumlah saluran nyala api. Dibedakan atas • Torch nyala api tunggal • Torch nyala api jamak Menurut gas yang digunakan. Dibedakan atas • Torch untuk gas asetilen • Torch untuk gas hydrogen, dan lain-lain. Menurut aplikasi. Dibedakan atas • Torch manual • Torch otomatik/semi otomatik Pematik api Las Alat yang berfungsi untuk menyalakan api las. Tip Cleaner Alat ini berfungsi untuk membersihkan lubang mulut pembakar.
2 Mesin Las Gas Oksi-Asetilin Dalam proses pengelasan gas, panas diperoleh dari hasil pembakaran gas dengan oksigen sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat mencairkan logam dasar dan logam pengisi. Pengelasan gas juga sering digunakan untuk proses pemotongan logam. Gas yang lazim digunakan adalah gas alam, asetilen, dan hidrogen.
Halo sobat Kpop Squad Media tercinta semoga sehat selalu ya dan jangan lupa baca informasi mengenai review tabung oksigen adan asetilin terbaru 2022 di Kali ini kita akan membahas seputar perbedaan tabung oksigen dan asetilin, perbedaan tabung oksigen dan co2, perbedaan tabung oksigen dan nitrogen, perbedaan tabung gas oksigen dan asetilin, perbedaan tekanan gas asetilen dan oksigen, perbedaan tabung oksigen dan argon, perbedaan gas argon dan oksigen, cara membedakan tabung oksigen dan asetilin, apa bedanya tabung oksigen dan asetilin, apa beda tabung oksigen dan asetilin, ciri-ciri tabung oksigen dan asetilin, harga tabung oksigen dan asetilin. Apa itu tabung oksigen? Apa itu tabung asetilin? Tabung oksigen adalah tabung gas yang dipakai untuk untuk menaruh gas oksigen sedangkan tabung asetilin adalah tabugn gas yang dipakai untuk menaruh gas asetilin. Tabung gas asetilin berisi gas yang dimampatkan dengan volume 40 liter serta tekanan sampai 15 bar. Tabung gas oksigen berisi gas sekitar 74,5 m3 dengan kadar oksigen murni 99,5% serta tekanannya sebesar 151 bar. Untuk lebih lengkapnya simak perbedaan tabung oksigen dan asetilin dibawah ini. Baca Juga Perbedaan Kompresor 1 HP dan 2 HPCARA MEMBEDAKAN TABUNG OKSIGEN DAN ASETILIN 1. Perbedaan tabung oksigen dan asetilin yang pertama adalah bentuk. Bentuk tabung oksigen tinggi langsing sedangkan bentuk tabung asetilin pendek TABUNG OKSIGEN DISINI 2. Perbedaan tabung oksigen dan asetilin yang kedua adalah tekanan isi maksimum. Tekanan isi maksimum tabung oksigen 150 kg/cm2 sedangkan tekanan isi maksimum tabung asetilin 15 kg/ Perbedaan tabung oksigen dan asetilin yang ketiga adalah katup atau pembuka katup. Katup tabung oksigen atau pembuka katup tabung oksigen roda tangan sedangkan katup tabung asetilin atau pembuka katup tabung asetilin kunci shock. 4. Perbedaan tabung oksigen dan asetilin yang keempat adalah baut atau mur pengikat. Baut tabung oksigen atau mur pengikat tabung oksigen ulir kanan sedangkan baut tabung asetilin atau mur pengikat tabung asetilin ulir Perbedaan tabung oksigen dan asetilin yang kelima adalah regulator. Warna Regulator tabung oksigen berwarna Biru, hitam dan atau abu-abu. Skala ukuran tekanan isi maksimum Regulator tabung oksigen 250 kg/cm2. Skala ukuran tekanan kerja maksimum Regulator tabung oksigen 12 kg/cm2. Baut dan mur pengikat Regulator tabung oksigen ulir kanan. Sedangkan warna Regulator tabung asetilin berwarna merah. Skala ukuran tekanan isi maksimum Regulator tabung asetilin 30 kg/cm2. Skala ukuran tekanan kerja maksimum Regulator tabung asetilin 3 kg/cm2. Baut dan mur pengikat Regulator tabung asetilin Ulir kiri dengan tanda keratan pada bagian tengah mur pengikat. Baca Juga Perbedaan Kawat Las RB RD dan LBDapatkan Notifikasi Info TABUNG OKSIGEN DAN ASETILIN di HPmu KLIK TOMBOL BINTANG DISINI . 6. Perbedaan tabung oksigen dan asetilin yang keenam adalah harga. Harga tabung oksigen lebih mahal dari harga tabung Perbedaan tabung oksigen dan asetilin yang ketujuh adalah fungsi. Fungsi tabung oksigen berbeda dengan fungsi tabung asetilin. Itulah pembahasan lengkap seputar perbedaan tabung oksigen dan asetilin. Jika ada tambahan informasi mengenai tabung oksigen dan asetilin atau ada permintaan pembahasan review tabung gas terbaru 2022 bisa kirim pesan ke alamat email kpopsquadmedia Atau mungkin ada keinginan untuk kerjasama dengan Kpop Squad Media seperti pasang iklan tabung gas, review tabung gas, promosi tabung gas, content placement tabung gas, backlink tabung gas dan sejenisnya langsung kontak kami melalui alamat email pasang iklan di Hubungi kpopsquadmedia 6 Proses Penggunaan Gas Cutting. Setelah 5 step di lakukan maka langkah selanjutnya yaitu proses penggunaan Gas Cutting : Bukalah dengan menggunakan kunci Kran Tabung Gas oksigen dan Gas Acytiline masing - masing 1/2 putaran. Setting Pressure Gas pada Regulator dengan pressure Gas Oksigen maksimal 3 - 5 Kg/cm dan Gas Acytiline 0,3 - 0,5 Kg/cm.
BerandaLas oawPerbedaan regulator asetilen dan regulator oksigen Gemplo Regulator atau alat pengaturan tekanan berfungsi untuk mengetahui tekanan isi. Pada regulator terdapat dua buah alat penunjuk terhadap tekanan atau biasa disebut manometer, yaitu manometer tekanan isi silinder dan manometer tekanan kerja dan manometer tekanan isi mempunyai skala lebih besar bila dibandingkan dengan manometer tekanan kerja. Perbedaan regulator asetilen dan regulator oksigen Perbedaan regulator asetilen dan regulator oksigen • Regulator asetilena berulir kiri • Pada waktu mengikat, putar ulirnya ke arah kiri atau berlawanan • dengan arah jarum, sedangkan untuk membuka diputar ke arah kanan atau searah dengan jarum jam. • Reguator oksingen berulir kanan, pada waktu mengikat putaran ulirnya ke arah kanan atau searah dengan jarum jam, sedangkan untuk membuka diputar ke arah kiri atau berlawanan dengan arah jarum jam.
BeliProduk Tabung Las Asetilin Berkualitas Dengan Harga Murah dari Berbagai Pelapak di Indonesia. Tersedia Gratis Ongkir Pengiriman Sampai di Hari yang Sama. TANAKA Regulator Acetylene Untuk Tabung Las Asetilin. Rp152.500. Bandung. adalogam. Regulator Kepala Gas Tabung Acetylene Asetilin Acetilin Las Welding Yamato. Rp106.300. Kab. Tangerang Las merupakan salah satu cara untuk menyambungkan logam dengan menggunakan energi panas. Proses pengelasan banyak macam-macamnya, antara lain las busur listrik, las TIG, las MIG, las Submerged, las patri dan las gas. Las gas merupakan cara pengelasan dengan menggunakan atau memanfaatkan energi panas yang berasal dari proses pembakaran antara gas oksigen dan gas bahan bakar. Gas bahan bakar yang digunakan pada las gas dapat berasal dari gas karbit asetelin, gas LPG liquid petrolium gas, hydrogen dan lain-lainnya. Las karbit merupakan bagian dari las gas, pada las karbit gas yang digunakan untuk pembakaran adalah menggunakan bahan bakar dari gas karbit atau asetelin. Pengertian las karbit asetelin adalah salah satu cara penyambungan logam dengan menggunakan energi panas yang berasal dari proses pembakaran antara gas karbit asetelin dan gas oksigen. Panas dari nyala api las asetelin ini nantinya digunakan untuk mencairkan sebagian logam induk guna untuk proses penyambungan logam agar terjadi ikatan yang kuat antara logam yang disambung. Pengelasan dengan las asetelin ini dapat dilakukan dengan menggunakan bahan tambah maupun tidak. Gas asetelin digunakan untuk las gas karena mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain karena gas asetelin memiliki sifat yang yang tidak berwarna, berbau tidak beracun, memiliki titik panas yang lebih tinggi dibandingkan dengan gas lainnya dan memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan dengan berat udara. Yang perlu diperhatikan saat pengelasan dengan las asetelin ini adalah pembentukan nyala api yang dihasilkan dari proses pembakaran antara gas asetelin dengan gas oksigen. Pada las asetelin memiliki 3 macam nyala api, yaitu nyala api netral, nyala api oksidasi dan nyala api karburasi. Nyala api netral ini dihasilkan dari pembakaran gas asetelin dan gas oksigen dengan perbandingan 11 atau sama besar. Sedangkan nyala api oksidasi ini dihasilkan dari pembakaran gas asetelin dan gas oksigen yang lebih banyak gas oksigennya. Untuk nyala api karburasi sendiri dihasilkan dari pembakaran gas asetelin dan gas oksigen yang lebih banyak gas asetelinnya. Pengaturan nyala api las asetelin ini dapat diatur dengan mengatur campuran bahan bakar yang keluar dari brander las dengan memutarkan keran katup gas asetelin dan keran katup gas oksigen. Las asetelin tersusun dari beberapa komponen yaitu tabung gas, regulator, selang penyalur dan brander las. Tabung gas pada las asetelin ini berfungsi untuk menampung gas. Pada las asetelin, terdiri dari 2 buah tabung gas yaitu tabung gas asetelin dan tabung gas oksigen. Selang gas pada las asetelin ini berfungsi untuk menyalurkan gas dari tabung ke brander las. Pada las asetelin juga terdiri dari 2 buah selang gas yaitu selang gas asetelin dan selang gas oksigen. Regulator pada las asetelin ini berfungsi sebagai pengaman dan untuk mengatur tekanan isi menjadi tekanan kerja. Pada las asetelin juga terdiri dari 2 buah regulator gas yaitu regulator gas asetelin dan regulator gas oksigen. Pada regulator juga dilengkapi dengan dua manometer yang berguna untuk memberitahukan tekanan isi tabung dan tekanan kerja yang keluar dari tabung. Brander las pada las asetelin ini berfungsi untuk mengatur campuran antara gas asetelin dan gas oksigen, untuk menghasilkan nyala api yang sesuai untuk proses pengelasan. OksigenAsetilin Gas BahanBakar Propane Methan Hidrogen Rumus Kimia O 2 C 2 H 2 C 3 H 3 CH 4 H 2 Massa Jenis(kg/m3) 1 1,17 1,88 0,67 0,09 Titik Didih (0C) -183 -84 -42 -162 -253 Temp. Kritis(0C) - 35 97 -82 -240 Temp. nyala Api(0C) - 2325 1925 1875 2045 Temp. nyala Api(0C) - 3150 2850 2750 2850 Penggunaan gas asetilin yang sebenarnya FilterKesehatanPerlengkapan MedisLainnyaPertukanganPerlengkapan LasOtomotifPerawatan KendaraanMainan & HobiAksesoris Airsoft GunMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata produk untuk "tabung asetilin" 1 - 60 dari ASETILIN ACETYLENE KG SEAMLESS UtaraMatesu Online 15AdRegulator Acetylene Tanaka / Regulator Untuk Tabung Las BaratKITCHEN'KOUAdRegulator Gas Acetylene Untuk Tabung Las Welding Asetilin ACE 1%Jakarta BaratWelding 18AdREGULATOR ASETILIN ACETYLENE HARRIS 801 – Regulator Tabung 1 UtaraMatesu Online 2AdRegulator Gas Acetylene Untuk Tabung Las Welding Asetilin ACE 7Tabung Gas Acetylene 1m3 / Tabung Las Asetilin 5 rbJakarta PusatFW 13Regulator Las Acetylene Yamato / Tabung Las Jaya 100+TABUNG ASETILIN ACETYLENE KG SEAMLESS UtaraMatesu Online 15Regulator Acetylene Kran Tabung Asetilin Acetilin SUPER YAMATO 1%Jakarta BaratPUSAT 80+Tabung Gas Acetylene 40 Liter Full Isi Tabung Las 5 rbJakarta PusatFW MedikaTerjual 1 Infojual troli trolley tabung gas ± mulai Rp 45.000 murah dari beragam toko online. cek Troli Trolley Tabung Gas ori atau Troli Trolley Tabung Gas kw sebelum . Semua Data Cek Perbandingan 0 Urutkan : Memuat Data, Tunggu Sebentar :) ( 0% ) Nama Produk Gambar Harga; Troli Tabung Gas Oksigen 2 M3 13 [ Lihat Gambar Lebih Besar Gan] Rp 1. A. Penyimpanan Botol Oksigen – Asetilen Tempat penyimpanan botol gas Oksigen – Asetilen haruslah berada di lokasi yang tahan api, berpengaman, berventilasi, sejuk dan terlindung dari sinar matahari secara langsung. Penyimpanan harus dalam kondisi berdiri dan terikat satu persatu untuk menghindari bahaya jatuh. Pisahkan botol Oksigen dengan botol Asetilen Jangan dicampurkan juga harus dipisahkan antara yang “PENUH/FULL“ dan yang “KOSONG/EMPTY”. Berikan keterangan yang jelas dengan menggunakan label. Tidak diperbolehkan menyimpan botol-botol oksigen – asetilen dekat dengan sumber panas, dan tidak boleh dalam posisi tertidur walaupun dalam kondisi kosong. Sistem Penyimpanan adalah rotasi dimana “First In – First Out“ Pasang tanda bahaya pada pada tempat penyimpanan sesuai dengan karakter bahan yang tersimpan pada tabung. Siagakan alat pemadam yang mencukupi disekitar area penyimpanan B. Transportasi Botol Gas / Pengangkutan Botol Gas Hanya karyawan yang telatih dan mempunyai postur tubuh yang cukup kuat yang diperbolehkan memindahkan/menangani botol gas oksigen – asetilen. Sebelum dipindahkan Regulator atau Manifold harus dilepaskan terlebih dahulu. Untuk pemindahan pada jarak dekat gunakan bagian dasarnya dengan diputar. Jangan sesekali digeser atau digelindingkan. Selalu memindahkan/mengangkut dalam posisi berdiri, baik menggunakan kendaraan ataupun dengan trolley, dan juga harus dalam keadaan terikat atau dengan design khusus yang dilengkapi dengan fiting-fiting penjepit untuk meng-handle botol gas. Tidak boleh ada bagian dari botol gas yang bergelantung di kendaraan dan tidak boleh meletakkan botol gas dalam kabin kendaraan. Tabung tidak boleh terpotong, tergores atau terabrasi Jangan mengangkat dengan alat elektro magnet. Jangan mengangkat pada leher tabung, jangan dijatuhkan, terbentur, atau dibanting pada saat penempatan. C. Pemakaian Pada saat digunakan semua botol gas yang mudah terbakar harus dilengkapi dengan flashback arrester untuk mencegah tekanan balik ke arah valve yang bisa menimbulkan ledakan karena adanya akumulasi gas. Pastikan selalu menggunakan Presure gauge yang sesuai pada setiap pemakian. Sewaktu digunakan, semua botol gas harus ditempatkan pada tempat yang aman, terikat dalam rak untuk menghindari bahaya jatuh atau menggelinding. Pastikan area kerja diamankan dari lalu lalang orang, gunakan screen, amankan selang gasnya. Jangan gunakan tabung yang regulator atau kepala tabungnya telah rusak. Jangan paksakan kap atau katup yang tidak sesuai degan ulir tabung. Buka hanya dengan kunci pas. Hanya boleh digunakan ditempat yang mempunyai ventilasi yang cukup. Lepaskan gas dan tutup katupnya sebelum memutuskan regulator. Bersihkan sambungan pada tabung oksigen dari oli atau gemuk, karena campuran hidrokarbon dan oksigen berpotensi besar menimbulkan nyala api. Dialarang merokok disetiap tempat yang terdapat / digunakan gas oksigen – asetilen. Untuk memudahkan dalam mengenali isi tabung telah dibuat sebuah standar warna tabung, sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalam penggunaan dan penyimpanannya. Kodifikasi warna tersebut merujuk pada Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. 06/MEN/1990. Tabung Warna Merah Gas Mudah terbakar, contoh Acetylin, Hydrogen. Tabung Warna Kuning Tua Gas beracun dan Menyengat, seperti Amonia, Arsen, Cyanida, Phosgen. Tabung Warna Biru Gas Oxidant contoh Oksigen, kecuali LPG. Tabung Warna Kuning Muda Gas Korosif, contoh Amoniak, HCL, H2SO4 Tabung Warna Abu-abu Gas Asphixian yang dapat menyesakkan nafas, Nitrogen Tabung Warna Putih Gas Untuk keperluan medis. Ingat Berhati-hatilah dalam penggunaan, Penyimpanan dan Pengangkutan Gas Oksigen Acetilene, sebab telah banyak kecelakaan yang berakibat fatal terjadi akibat kesalahan dalam penanganan gas-gas tersebut.
Didalam tabung oksigen terdapat gas Oksigen (O2) yang memiliki tekanan tertentu. Apabila langsung digunakan tentunya manusia tidak akan kuat menahan laju aliran oksigen
Suatu proses pengelasan gas yang menggunakan sumber panas nyala api melalui pembakaran gas oksigen dan gas asetilin untuk mencairkan logam dan bahan tambah. Dalam pengelasan OAW ini biasanya digunakan hanya untuk plat – plat tipis, hal ini dikarenakan sambungan las Oxygen Acetyline ini mempunyai kekuatan yang rendah dibandingkan las busur listrik. Las OAW ini juga dapat digunakan untuk pemanasan atau pemotongan, namun alat yang digunakan berbeda. Untuk pemotongan menggunakan torch yang ada katub gas potong, sedangkan untuk pengelasan atau pemanasan menggunakan welding gun tanpa katub gas potong. Peralatan Mesin Las OAW Oxygen Acetylene Welding 1. Tabung Gas Oksigen Tabung oksigen adalah tempat menyimpan gas oksigen, pada tabung ini akan diisi gas oksigen yang digunakan untuk proses pengelasan yang kemudian akan disambung dengan regulator dan selang yang menuju ke Welding Torch. Untuk tabung gas Oksigen ini berwarna biru atau hijau. 2. Tabung Gas Asetilin Tabung Gas Asetilin adalah tempat menyimpan gas asetilin, saat proses pengelasan regulator dibuka. Setelah itu gas akan otomatis keluar melalui selang gas yang terhubung ke welding torch. Tabung gas Asetilin ini mempunyai warna merah atau orange. 3. Regulator Gas Oksigen Regulator tabung gas oksigen adalah alat yang digunakan untuk mengontrol tekanan keluarnya gas oksigen yang ada pada selang gas ke welding torch. Selain itu regulator juga digunakan untuk melihat isi gas pada tabung gas oksigen. Sama dengan warna tabung gas oksigen, regulator oksigen juga berwarna biru atau hijau. 4. Regulator Gas Asetilin Regulator Gas Asetilin adalah alat yang digunakan untuk melihat tekanan isi dan tekanan kerja atau keluarnya gas asetilin yang ada dalam selang ketika digunakan untuk mengelas. Fungsinya sama dengan regulator oksigen, namun yang membedakan hanya penggunaan pada gasnya. Untuk warna regulator asetilin ini mempunyai warna merah atau orange sama dengan tabungnya. 5. Selang Gas OAW Selang gas OAW adalah selang yang digunakan untuk mengalirkan gas dari tabung gas ke welding torch saat proses pengelasan. Warna selang gas ini juga sesuai dengan warna tabung gasnya. 6. Welding Torch Brander Las Welding Torch adalah tempat untuk mencampur gas oksigen dan asetilin pada saat proses pengelasan, pada welding torch ini terdapat katub atau pengatur keluarnya gas oksigen dan asetilin. Sedangkan untuk torch yang pemotongan mempunyai tambahan untuk katub gas pemotongan. 7. Welding Nozzle Welding Nozzle adalah ujung dari bagian welding torch yang mempunyai lubang sebagai tempat keluarnya percampuran antara gas oksigen dan asetilin. Welding nozzle ini dapat diganti jika ingin dirubah diameter lubangnya sesuai dengan kebutuhan. Welding Rod adalah bahan tambah yang digunakan untuk proses pengelasan OAW, bahan dari filler metal ini disesuaikan dengan jenis material yang akan dilas. Biasanya welding rod berbentuk kawat yang digulung, namun jika akan digunakan untuk pengelasan dipotong sepanjang 1 meter biar lebih mudah. Dua Macam Bahan Bakar Gas yang Bisa Digunakan 1. Asetilin C2H2 Asetilin adalah hidrokarbon yang termasuk jenis alkuna sederhana, dengan rumus kimia C2H2. Ia tersusun dari dua atom hidrogen dan dua atom karbon. Paling banyak digunakan untuk mengelas OAW. 2. Propan Sebenarnya, teknik pengelasan OAW juga bisa dilakukan dengan campuran oksigen dan Propan. Propan merupakan senyawa alkana tiga karbon yang memiliki rumus kimia C3H8. Dalam keadaan normal, Propan berwujud gas dan bisa dikompresi menjadi cairan mudah dipindahkan ketika berada di kontainer tidak mahal. Senyawa ini adalah turunan produk petroleumlain pada pemrosesan gas alam atau minyak bumi. Macam-Macam Api yang Digunakan Untuk Las OAW 1. Nyala Api Karburasi Api ini diciptakan oleh komposisi yang lebih banyak menggunakan gas asetilin dibandingkan oksigen. Nyala api karburasi biada digunakan pada proses soldering, flame-hardening dan brazing. Temperatur maksimal yang bisa diciptakan mencapai 3000 °C. Sehingga, tidak cocok digunakan untuk mengelas logam yang titik cairnya melebihi suhu tersebut. Sebagaimana stainless steel, baja karbon, dan lain-lain. 2. Nyala Api Oksidasi Nyala api ini dibuat dengan komposisi gas oksigen lebih dominan daripada gas asetilin. Nyala api oksidasi biasa dipakai untuk mengelas tembaga dan tembaga paduan. Suhu tertinggi pada nyala api Oksidasi mencapai 3300 °C. Cocok untuk mencairkan hampir seluruh jenis logam, kecali logam dengan unsur paduan utama Fe Ferro . Contohnya adalah Besi Tuang dan Baja. 3. Nyala Api Netral Sesuai namanya, api netral memiliki perbandingan oksigen dan asetilin sebesar 11. Kedua bahan dibuat seimbang, tidak ada yang lebih berat di salah satunya. Nyala api netral cocok dipakai untuk menyambungkan Baja, Besi Tuang, Tembaga, dan Aluminium. Karakteristik dari nyala api netral adalah mempunyai nyala Inti fokus putih kekuningan, sekaligus nyala sisa lebih pendek dibandingkan nyala api Karburasi. Temperatur tertinggi yang dihasilkan sebesar 3200 °C. Karena setiap nyala api mempunyai fungsinya masing-masing, Anda harus memahaminya terlebih dahulu sebelum praktek mengelas. Cara Penyalaan dan Pematian Las OAW 1. Cara Menyalakan Las OAW Buka katub gas asetilin Pada Brander Las. Buka katub oksigen Pada Brander Las. Kemudian Biarkan < 5 detik beri percikan api dengan pematik. Atur Nyala api Las. 2. Cara Mematikan Api Las OAW Buka katub gas asetilin Pada Brander Las. Buka katub oksigen Pada Brander Las. Kemudian Biarkan < 5 detik beri percikan api dengan pematik. Atur Nyala api Las. Tekanan Gas OAW 1. Tekanan Gas untuk Pengelasan OAW Oksigen sebesar 2 – 3 Bar. Asetilin sebesar Bar. 2. Tekanan Gas untuk Pemotongan Oksigen Asetilin Oksigen sebesar 5 Bar. Asetilin sebesar Bar. Kapasitastabung oksigen 40 liter atau 60 liter gas oksigen, sedangkan tabung asetilin juga 40 sampai 60 liter gas asetilin. Untuk itu, harus disimpan dengan baik. REGULATOR. Regulator adalah alat perlengkapan tabung gas yang berfungsi untuk mengatur tekanan kerja dengan cara mengatur katupnya. Pada regulator terdapat dua buah manometer
LAS GAS LAS ASETILIN Laporan Praktikum Mata Kuliah Perbengkelan Oleh Hendri Setiawan 1314071028 LABORATORIUM DAYA, ALAT, DAN MESIN PERTANIAN JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015 Latar Belakang Pengelasan yang banyak digunakan pada saat ini yaitu pengelasan dengan cara mencairkan bahan dasar dan bahan tambah. Las semacam ini sering disebut dengan las fusi. Las fusi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu las busur listrik dan las gas. Las busur listrik masukan panas diperoleh dari energi listrik. Apabila dua kutub listrik didekatkan maka akan terjadi loncatan electron pada kedua permukaan tersebut dan akan meninmbulkan panas yang akhirnya mampu melelehkan logam. Prinsip ini yang digunakan dalam pencairan bahan dasar dan bahan tambah pada las busur listrik. Sedangkan las gas sumber panas diperoleh dari pembakaran gas asitelilin dan gas oksigen. Kedua gas ini membentuk campuran dan akan menghasil nyala api yang mampu mencairkan logam dasar dan bahan tambah. Dalam proses penyambungan logam tidak cukup hanya dilihat dari bisa tidaknya benda yang disambung melekat. Untuk mengetahui hasil yang lebih meyakinkan maka perlu dilihat mengenai kekuatan sambungan, perubahan sifat pada daerah sambungan, struktur pada sambungan dan fasa yang terbentuk pada daerah sambungan. Berdasarkan fakta tersebut cukup menarik untuk meneliti karakteristik sambungan besi tuang kelabu dengan menggunakan las gas oksi asitelin. Karakteristik yang perlu diteliti meliputi bagaimana kekuatannya, apakah memenuhi standar kekuatan material dasarnya. Selain itu juga perlu dilihat bagaimana kekerasan dan bentuk struktur pada daerah sambungan, apakah getas, terjadi retakan atau tidak dan fasa apa yang terbentuk. Untuk itu perlu dilakukan penelitian karakteristik sambungan besi tuang kelabu yang dilas dengan menggunakan las oksi asitelin. Tujuan a. Mengetahui peralatan dan fungsi perlengkapan las gas. b. Mengoperasikan pembakaran dengan benar. c. Melakukan gerakan dan posisi pengelasan dengan benar. d. Mengetahui teknik penggunaan las gas. Pengertian Las Gas Oksi-Asetilin Las Gas adalah suatu proses pengelasan seni menyambung dua logam atau lebih, dimana panas untuk pengelasan diperoleh dari nyala api hasil pembakaran bahan bakar gas Oksigen O2 dengan gas Asetilin C2H2. Dalam proses las gas ini, gas yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen O2 dan gas Asetilen dari kata “acetylene”, dan memilikirumus kimia C2H2. Gas Asetilin ini memiliki beberapa kelebihan antara lain, menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen. Sehingga bagian logam yang langsung terkena nyala api panas akan mencair dan cairan itu akan menutupi antara dua bagian logam yang akan disambung Graham, 1990. Bahan Bakar Gas - Asetilin C2H2 Asetilena Nama sistematis etuna adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada alkuna, dengan rumus C2H2. Asetilena merupakan alkuna yang paling sederhana, karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen. Pada asetilena, kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap tiga, dan masing-masing atom karbon memiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma. Hal ini menyebabkan keempat atom pada asetilena terletak pada satu garis lurus, dengan sudut C-C-H sebesar 180 Smith, 1992°. Propana adalah senyawa alkana tiga karbon C3H8 yang berwujud gas dalam keadaan normal, tapi dapat dikompresi menjadi cairan yang mudah dipindahkan dalam kontainer yang tidak mahal. Senyawa ini diturunkan dari produk petroleum lain pada pemrosesan minyak bumi atau gas alam. Propana umumnya digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin, barbeque pemanggang, dan di rumah-rumah. Peralatan Las Oksi – Asetilin a. Silinder atau Tabung Gas Tabung gas berfungsi untuk menampung gas atau gas cair dalam kondisi bertekanan. Umumnya tabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini sudah banyak tabung-tabung gas yang terbuat dari paduan Alumunium. Ukuran tabung ini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang ditampung. Untuk membedakan tabung gas apakah didalamnya berisi gas Oksigen atau Asetilen dapat dilihat dari tinggi tabung Oksigen yaitu 1,4 m dan tabung Asetiline 1 m serta terdapat kode warna yang ada pada tabung itu. b. Katup Tabung Katup tabung berfungsi pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka digunakan katup. Katup ini ditempatkan tepat dibagian atas dari tabung. Pada tabung gas Oksigen, katup biasanya dibuat dari material Kuningan, sedangkan untuk tabung gas Asetilen, katup ini terbuat dari material Baja. c. Regulator Regulator ini juga berfungsi untuk mempertahankan besarnya tekanan kerja selama proses pengelasan atau pemotongan. Bahkan jika tekanan dalam tabung menurun, tekanan kerja harus dipertahankan tetap oleh regulator. d. Selang Karet Gas Oksi-Asetilin Selang Karet Gas Oksi-Asetilin Berfungsi untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menuju brander pembakaran. Untuk memenuhi persyaratan keamanan, selang harus mampu menahan tekan kerja dan tidak mudah bocor. Dalam pemakaiannya, selang dibedakan berdasarkan jenis gas yang dialirkan. Untuk memudahkan bagimana membedakan selang Oksigen dan selang Asetilen mak cukup memperhatikan kode warna pada selang. e. Brander atau Torch Pembakar Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnya diteruskan oleh Brander atau Torch, tercampur didalamnya dan akhirnya pada ujuang nosel terbentuk nyala api. Brander atau Toch memiliki dua fungsi yaitu 1. Sebagai pencampur gas oksigen dan gas asetilin. 2. Sebagai pembentuk nyala api diujung nosel. f. Pematik atau Korek Api Las Alat yang berfungsi untuk menyalakan api pada ujung pembakaran waktu memulai mengelas. g. Kaca Mata Las Kaca mata las berfungsi a. Melindungi mata terhadap radiasi sinar ultraviolet dan inframerah, b. Melindungi mata terhadap sinar yang tajam dan menyilaukan, agar dapat melihat benda kerja dengan baik, c. Melindungi mata terhadap bahaya percikan bunga api. h. Kawat atau Bahan Tambah Kawat atau Bahan Tambah digunakan sebagai bahan pengisi benda kerja yang bercelah dan menambah kekuatan dalam pengelasan Graham, 1990. Proses Pengelasan Oksi - Asetilin a. Menentukan Tekanan Gas Pengaturan tekanan yang disetel, tekanan gas yang dianjurkan - Oksigen bertekanan 2,5 bar kg/cm2, untuk semua pipa pembakaran - Asetilin bertekanan 0,5 bar kg/cm2, disesuaikan dengan besar kecilnya pipa pembakaran. Awas! Untuk asetilin tekanan maksimum 1,5 bar kg/cm2. b. Menyalakan Api Las Gas 1. Pilih pipa pembakaran yang sesuai dengan proses pengelasan, 2. Pasang pipa pembakarnya harus erat, Jangan bocor !, 3. Arahkan pipa pembakaran ke tempat yang aman, 4. Buka kran asetilin kira – kira seperempat putaran secukupnya, 5. Nyalakan dengan api pada mulut pembakaran, 6. Buka kran oksigen kira – kira setengah putaran secukupnya, 7. Atur komposisi dan volume api las yang dikehendaki, 8. Api las siap digunakan. c. Mengatur dan Menentukan Nyala Api Las Gas Pada nyala api las gas oksi-asetilin bisa diperoleh 3 jenis, yaitu No Gambar Penjelasan 1. Nyala Api Netral Nyala Api Netral merupakan hasil pembakaran gas Oksigen dan Asetilin dengan perbandingan komposisi -+ 11 Nyala Api Netral dipakai untuk - Pengelasan biasa 2. Nyala Api Karburasi Nyala Api Karburasi merupakan Nyala api dimana perbandingan gas asetilin lebih banyak dari gas oksigen. Nyala Api Karburasi dipakai untuk - Memanaskan, - Solder Lunak, - Pengelasan logam monel. 3. Nyala Api Oksidasi Nyala Api Oksidasi merupakan Nyala api dimana perbandingan gas oksigen lebih banyak dari gas asetilin. Nyala Api Oksidasi dipakai untuk - Pengelasan kuningan dan perunggu. - Gambar Nyala Api Netral dan suhu yang dicapai pada ujung pembakar. d. Teknik Pengelasan Macam – macam posisi pengelasan adalah sebagai berikut 1. Posisi pengelasan di bawah tangan Pengelasan di bawah tangan adalah proses pengelasan yang dilakukan di bawah tangan dan benda kerja terletak di atas bidang datar. Sudut ujung pembakarbrander terletak diantara 45° dan kawat las dimiringkan dengan sudut antara 30° - 40° dengan benda kerja. Kedudukan ujung pembakar ke sudut sambungan dengan jarak 2 – 3 mm agar terjadi panas maksimal pada sambungan. Pada sambungan sudut luar, nyala diarahkan ke tengah sambungan dan gerakannya adalah lurus. 2. Posisi pengelasan mendatar horizontal Pada posisi ini benda kerja berdiri tegak sedangkan pengelasan dilakukan dengan arah mendatar sehingga cairan las cenderung mengalir ke bawah, untuk itu ayunan brander sebaiknya sekecil mungkin. Kedudukan brander terhadap benda kerja menyudut 70° dan miring kira-kira 10° di bawah garis mendatar, sedangkan kawat pengisi dimiringkan pada sudut 10° di atas garis mendatar. 3. Posisi pengelasan tegak vertical Pada pengelasan dengan posisi tegak, arah pengelasan berlangsung ke atas atauke bawah. Kawat pengisi ditempatkan antara nyala api dan tempat sambunganyang bersudut 45°-60° dan sudut brander sebesar 80°. 4. Posisi pengelasan di atas kepala Overhead Pengelasan dengan posisi ini adalah yang paling sulit dibandingkan dengan posisilainnya dimana benda kerja berada di atas kepala dan pengelasan dilakukan daribawahnya. Pada pengelasan posisi ini sudut brander dimiringkan 10° dari garisvertikal sedangkan kawat pengisi berada di belakangnya bersudut 45°-60°. 5. Pengelasan arah ke kiri maju Cara pengelasan ini paling banyak digunakan dimana nyala api diarahkan ke kiri dengan membentuk sudut 60° dan kawat las 30° terhadap benda kerja sedangkan sudut melintangnya tegak lurus terhadap arah pengelasan. Cara ini banyak digunakan karena cara pengelasannya mudah dan tidak membutuhkan posisi yang sulit saat mengelas. 6. Pengelasan arah ke kanan mundur Cara pengelasan ini adalah arahnya kebalikan daripada arah pengelasan ke kiri. Pengelasan dengan cara ini diperlukan untuk pengelasan baja yang tebalnya 4,5mm ke atas. e. Macam – macam Sambungan Ada beberapa sambungan benda kerja pada las gas, yaitu 1. Sambungan Tumpul Adalah penyambungan dua buah logam atau lebih sejajar pada kedua benda kerja dalam posisi horizontal pada bidang datar. 2. Sambungan Tumpang Adalah penyambungan dua buah logam atau lebih dalam posisi horizontal pada keadaan tumpang tindih antara kedua benda kerja. 3. Sambungan T Adalah penyambungan dua buah logam atau lebih secara horizontal dan vertikal sehingga membentuk huruf T. 4. Sambungan Sudut Luar Adalah penyambungan dua buah logam atau lebih dengan membentuk sudut dimana sambungan terjadi di luar sudut tersebut. f. Memadamkan Api Las Gas Cara untuk memadamkan Api Las Gas adalah 1. Tutup kran Asetilin, aliran gas asetilin terputus, maka api las padam, 2. Tutup kran Oksigen, aliran gas oksigen terputus, 3. Penutupan kran jangan dipaksakan. g. Penutupan Kerja Las Gas Beberapa cara menutup Kerja Las Gas antara lain 1. Padamkan api las, 2. Tutup kran-kran tabung gas, 3. Buanglah sisa-sisa gas melalui pipa pembakar, 4. Sekrup pengukuran dan pengatur tekanan gas dikendorkan, 5. Letakkan atau gantung pipa pembakar pada tempat yang aman, 6. Gulung selang saluran gasnya. Smith, 1992 Keuntungan Las Gas Oksi-Asetilin Terdapat beberapa keuntungan Las Gas Oksi-Asetilin antara lain 1. Peralatan relatif murah dan memerlukan pemeliharaan minimal/sedikit, 2. Cara penggunaannya sangat mudah, tidak memerlukan teknik-teknik pengelasanyang tinggi sehingga mudah untuk dipelajari, 3. Mudah dibawa dan dapat digunakan di lapangan maupun di pabrik atau dibengkel-bengkel karena peralatannya kecil dan sederhana, 4. Dengan teknik pengelasan yang tepat hampir semua jenis logam dapat dilas danalat ini dapat digunakan untuk pemotongan maupun penyambungan. III. METODOLOGI Waktu dan Tempat Praktikum mata kuliah Perbengkelan dengan judul Pemotongan Sudut Besi Siku ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 12 Juni 2015 pukul 1500 – 1700 WIB, di Laboratorium Daya Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Perbengkelan yaitu las gas, korek api.. Diagram Alir Adapun diagram alir praktikum kali ini yaitu IV. PEMBAHASAN Pembahasan Proses Praktikum Pada praktikum kali ini, kita akan melakukan praktikum terhadap las gas asetilin. Mulamula asisten dosen melakukan pengenalan terhadap bagian-bagian dari las gas kepada mahasiswa. Selanjutnya, setelah dirasa mahasiswa sudah mengerti dengan penjelasan asisten maka akan dilakukan praktikum pengenalan langsung ke alatnya. Padapraktikum ini asisten meberi contoh praktikum dengan kategori beberapa jenis api yang ditimbulkan dari gas. Setelah itu mahasiswa mencoba satu per satu praktikum ini. Nyala Api Pada praktikum ini kita akan menguji 3 jenis api yang dihasilkan dari las gas asetilin. Adapaun jenis api itu adalah sebagai berikut Nyala api ini digunakan untuk memanaskan permukaan benda yang akan di las. Fungsi dari jenis api ini hanya sebatas memanaskan saja. Ciri-ciri dari api ini yaitu masih dominan api, tidak berekor. Nyala api karbon digunakan sebagai mengelas maupun patri keras. Api ini memiliki ciri-ciri berekor. Nyala api ini digunakan untuk memotong permukaan benda. Api ini bercirikan adanya bunyi mendesis yang kencang. Keselamatan Kerja Untuk melindungi operator las dari bahaya yang dapat ditimbulkan dari pengelasan maka perlu diperlukan alat-alat sebagai berikut Pakaian harus terbuat darai bahan katun. Pakaian harus menutupi badan. Sepatu yang digunakan adalah sepatu dengan bahan tebal dan kuat. Sebaiknya menutupu seluruh bagian kaki. Gunakan sarung tangan yang tebal agar tidak terkena percikan api. Masker las berfungsi untuk menghindari operator dari debu. Kamar las harus dibuat dari bahan tahan api. Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah 1. Proses pengelasan gas memiliki 3 jenis api yang keluar dari nozzle. 2. Jenis-jenis api tersebut adalah netral, karbon, oksidasi. 3. Keselamatan kerja yang harus dipakai yaitu pakaian las, sarung tangan, masker las, seatu las, dan kamar las. 4. Dalam pengelasan gas yaitu berfungsi untuk menggabungkan dua bagian besi dengan cara meleburkan kedua ujung bahan menjadi satu. DAFTAR PUSTAKA Graham E. 1990. Maintenance Welding, Prentice-Hall Inc New Jersey. Smith, 1992. Basic fabrication and welding engineering, Hong Kong Wing Tai Cheung Printing Co. Ltd.
kKqsm3.
  • 2f3yaf6dzm.pages.dev/250
  • 2f3yaf6dzm.pages.dev/175
  • 2f3yaf6dzm.pages.dev/246
  • 2f3yaf6dzm.pages.dev/204
  • 2f3yaf6dzm.pages.dev/246
  • 2f3yaf6dzm.pages.dev/331
  • 2f3yaf6dzm.pages.dev/333
  • 2f3yaf6dzm.pages.dev/22
  • perbedaan tabung gas oksigen dan asetilin